Selasa, 27 September 2011

INDONESIA NEGRI DONGENG....????

TIADA MAAF BAGIMU (KORUPTOR)

Aneh sekaligus konyol, itulah kesan yang dapat saya tangkap dan mungkin juga oleh 200 juta lebih penduduk Indonesia ketika mendengarkan Ketua DPR kita mengemukakan bahwa KPK dibubarkan saja dan para koruptor dimaafkan asal mengembalikan uang hasil rampokannya. Anehnya pula, ide tersebut muncul dari argumentasi bahwa tidak ada lagi orang berani dan bersih di negeri ini yang bisa memimpin KPK. Argumen lainnya adalah penyakit korupsi sudah sangat akut dan menjalar ke seluruh tubuh dinegeri ini, sementara KPK yang dibentuk dengan anggaran besar tidak mampu mengatasinya. Kedua argumen ini jelas tidak tepat dan menggunakan logika yang salah, serta mengandung sikap pesimistis yang seharusnya tidak dimiliki oleh seorang pemimpin, terlebih seorang negarawan.
Apabila KPK kita ibaratkan sebagai sebuah senjata untuk menembak perampok, namun senjata tersebut pelatuknya macet atau pelurunya kurang, tentu saja kita tidak langsung membuang senjata dan membuat pengumuman agar perampok tersebut mengembalikan hasil rampokannya. Namun kita harus segera memperbaiki dan mengisi pelurunya dengan cepat dan tepat, sehingga perampok dapat terus diburu dan pada akhirnya ditembak. Sejatinya, perampok dan koruptor itu sama. Bedanya hanya pada cara dan penampilan saja. Tujuan mereka sama, menguasai yang bukan haknya dan memperkaya diri sendiri, keluarga dan kroni-kroninya. Jadi, koruptor tidak akan suka rela datang dan dengan iklas mengembalikan hasil korupsinya dengan iming-iming bebas sekalipun.

Disamping tingkat kesadaran hukum para koruptor yang sulit diharapkan, sanksi moral dan stigmatisasi yang kuat dari masyarakat berupa labeling koruptor terhadap dia, keluarga bahkan keturunannya akan semakin mengurungkan niat koruptor untuk menyerahkan diri. Pemberantasan korupsi memang sulit, penuh rintangan, hambatan, bahkan perlawanan dari para koruptor. Berbagai upaya melemahkan KPK pun terus dilakukan. Pada masa seperti inilah KPK perlu dukungan dan komitmet semua elemen bangsa ini, bukan justru ikut melemahkannya atau bahkan mau membubarkan KPK.

KPK, Lanjutkan !!!


Pemberantasan korupsi yang terjadi sampai sekarang belum dapat dilaksanakan secara optimal. Oleh karena itu pemberantasan korupsi perlu ditingkatkan secara profesional, intensif, dan berkesinambungan, karena korupsi telah merugikan keuangan negara, perekonomian negara, dan menghambat pembangunan nasional. Lembaga pemerintah yang menangani perkara korupsi belum berfungsi secara efektif dan efisien dalam memberantas korupsi, sehingga perlu dibentuk Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang independen. Pernyataan ini terkandung dalam diktum menimbang UU Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Pernyataan di atas sudah dengan jelas dan tegas menyebutkan bahwa korupsi sangat berbahaya dan memiliki dampak negatif yang luas, sehingga memerlukan upaya preventif dan represif yang luar biasa untuk pemberantasannya. KPK justru harus menjadi lembaga superbody agar mampu membarantas koruptor yang banyak berlindung dibalik kekuasaan dan uang. Terlebih dunia sudah mengakui korupsi sebagai extraordinary crime (kejahatan luar biasa), sehingga perlu ditangani secara luar biasa dan oleh orang-orang yang luar biasa pula. Jika pimpinan saat ini KPK dinilai bermasalah, maka moment perekrutan pimpinan KPK yang sedang berlangsung kiranya menjadi entry point guna memilih pemimpin KPK yang bersih diantara banyak orang yang mengaku bersih. Tidak hanya bersih, pimpinan KPK kedepan harus punya keberanian dan menjaga jarak terhadap semua kepentingan yang dapat mengganggu dan menggoyahkan upaya pemberantasan korupsi. Ketika intervensi kekuasaan dan kepentingan politik masuk arena permainan penegakan hukum dan pimpinan KPK terlibat didalamnya, maka lembaga superbody seperti KPK pun akan lumpuh oleh personilnya sendiri. Rekrutmen yang independent, sistem pengawasan yang ketat dan kontinyu, serta pemberian reward dan punishment yang tegas akan menjadikan KPK terus menjadi garda terdepan dalam peperangan memberantas korupsi di Indonesia.

Tiada Maaf Bagimu

Ide pemaafan kepada para koruptor pada hakikatnya meniscayakan prinsip pemidanaan. Dalam hukum pidana, alasan pemaaf dan penghapus pidana memang ada, namun tetap mempertimbangkan kondisi dan aspek keadilan. Dalam UU Pemberantasan Korupsi, sudah tegas diatur bahwa pengembalian kerugian keuangan negara tidak menghapuskan dipidananya pelaku, namun hanya salahsatu faktor yang meringankan. Jadi dalam upaya preventif maupun represif pemberantasan korupsi dan korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang berdampak negatif dan luas, maka tidak ada satu pun alasan untuk memaafkan koruptor.

Oleh: SUBAR jmp

KKN DI NEGRI DONGONG


KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME REFLEKSI DARI KETIDAKTERTIBAN SOSIAL

Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberan
Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberantasan dan bukan pencegahan (preventif).


Perkara Korupsi, Kolusi dan nepotisme yang banyak menimpa para pejabat, baik dari kalangan eksekutif, yudikatif maupun legislatif menunjukkan tidak hanya mandulnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999, tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme, tetapi juga semakin tidak tertibnya nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat. Kasus korupsi yang diduga melibatkan para menteri, mantan menteri, gubernur, mantan gubernur, bupati, mantan bupati dan lain sebagainya menunjukkan bahwa para pejabat negara yang diharapkan menjadi tauladan bagi masyarakat luas mengenai tertib hukum dan tertib sosial, ternyata justru mereka yang harus duduk dikursi pesakitan dengan tuntutan tindak pidana korupsi. Kasus Bulog dan kasus dana non bugeter DKP yang begitu kusut hanyalah sedikit dari sekian banyak perkara korupsi di negara yang berupaya mewujudkan good goverment and clean goverment sebagai salah satu cita-cita reformasi.
Mundurnya presiden Soeharto dari kursi kekuasaannya selama 32 tahun menjadi langkah awal dari reformasi disegala bidang baik itu ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya serta yang terpenting adalah pintu demokrasi harus dibuka lebar-lebar dengan harapan bangsa ini akan memiliki masa depan yang lebih baik. Namun sayang impian itu tidak sepenuhnya terpenuhi, lamban bahkan sebagian kebobrokan itu menjadi meningkat drastis secara kualitas maupun kuantitasnya. Salahsatu bagian dari kebobrokan itu adalah praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Praktek KKN ini merupakan salahsatu penyakit akut yang terjadi dimasa orde baru yang mengakibatkan sistem ekonomi, politik, kekuasaan dan lapisan birokrasi berasaskan kekeluargaan yaitu kekuasaan hanya berputar pada kalangan terbatas saja yaitu anggota keluarga dan teman dekat saja.
Semangat dan upaya pemberantasan korupsi di era reformasi ditandai dengan keluarnya berbagai produk perundangan-undangan dan dibentuknya institusi khusus, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi. Harapan terhadap produk-produk hukum diatas adalah praktek Korupsi sebelum reformasi dapat dibawa kemeja hijau dan uangnya dikembalikan pada negara, sedangkan pada pasca reformasi dapat menjadi suatu usaha preventif. Namun apa yang terjadi dilapangan tidaklah sesuai yang diharapkan. Beberapa kasus korupsi dimasa orde baru ada yang sampai kemeja hijau. Walau ada yang sampai pada putusan hakim tapi lebih banyak yang dipetieskan atau bahkan hanya sampai pada penyidik dan Berita acara perkaranya (BAP) mungkin disimpan dilemari sebagai koleksi pribadi pengadilan. Kemudian timbul pertanyaan bagaimana hasilnya setelah pasca reformasi? Jawabannya adalah sama saja walaupun sebenarnya dimasa presiden Susilo Bambang Yudoyono genderang perang terhadap korupsi sudah menunjukan beberapa hasilnya, kalau tidak mau disebut jalan ditempat.
Beberapa kasus besar memang telah sampai pada putusan pemidanaan dan berkekuatan hukum tetap. Tapi perkara korupsi ini bukanlah monopoli dari kalangan elit tapi juga oleh kalangan akar rumput walaupun kerugian yang ditimbulkan sedikit. Pertanyaan selanjutnya? Bagaimana bila suatu saat mereka bisa menduduki jabatan stategis dan basah. Jadi mereka tinggal meningkatkan kreativitasnya untuk korupsi. Intinya adalah masalah kesempatan saja, yang berarti produk undang-undang dan aplikasinya hanyalah tindakan pemberantasan dan bukan pencegahan (preventif). Korupsi ternyata bukan hanya masalah hukum tapi juga budaya, kebiasaan dan kesempatan, moral dan agama. Sehingga menjadi suatu kesalahan besar ketika kita mengatakan bahwa korupsi bisa diberantas sampai keakar-akarnya bila yang dilakukan hanyalah sebatas pemenuhan kebutuhan yuridis. Karena realitasnya semakin banyak peraturan justru korupsi semakin meningkat. Indonesia merupakan negara yang berprestasi dalam hal korupsi dan negara-negara lain tertinggal jauh dalam hal ini.
Bahkan yang lebih menggelikan lagi ada kalimat yang sudah menjadi semacam slogan umum bahwa Indonesia negara terkorup tapi koruptornya tidak ada. Sepertinya ini sesuatu yang aneh yang hanya dapat terjadi di negeri antah barantah. Selain korupsi, dua kata yang dikaitkan dengannya adalah kolusi dan nepotisme juga merupakan tindak pidana. Tapi apakah selama ini ada perkara yang terkait dengan hal itu.
Muncul pertanyaan apakah dimasukannya dua tindak pidana tadi hanya sebagai produk untuk memuaskan masyarakat saja? Atau memang bertujuan melakukan pemberantasan terhadap kolusi dan nepotisme yang telah masuk kedalam stuktur masyarakat dan struktur birokrasi kita? Kenapa UU No.28/1999 tidak berjalan efektif dalam aplikasinya? Apakah ada error criminalitation? Padahal proses pembuatan suatu undang-undang membutuhkan biaya yang besar dan akan menjadi sia-sia bila tidak ada hasilnya. Dimana sebenarnya letak kesalahan yang membuat tujuan tertib hukum ini justru meningkatkan ketidaktertiban hukum.
Dizaman dimana hukum positif berlaku dan memiliki prinsip asas legalitas yang bertolak pada aturan tertulis membuat hukum dipandang sebagai engine solution yang utama dalam mengatasi banyak permasalahan yang muncul dimasyarakat. Namun dalam realitasnya ternyata hukum hanya sebagai obat penenang yang bersifat sementara dan bukan merupakan upaya preventif serta bukan juga sebagai sesuatu yang dapat merubah kebiasaan dan budaya negatif masyarakat yang menjadi penyebab awal permasalahan.

Permasalahan pokok yang menyebabkan ketidaktertiban hukum ini adalah karena adanya ketidaktertiban sosial. Bila bicara masalah hukum seharusnya tidak dilepaskan dari kehidupan sosial masyarakat karena hukum merupakan hasil cerminan dari pola tingkah laku, tata aturan dan kebiasaan dalam masyarakat. Namun sangat disayangkan hukum sering dijadikan satu-satunya mesin dalam penanggulangan kejahatan dan melupakan masyarakat yang sebenarnya menjadi basis utama dalam penegakan hukum. Jadi jelas bahwa aspek sosial memegang peran yang penting dalam upaya pencegahan kejahatan yang tentunya hasilnya akan lebih baik karena memungkinkan memutus matarantainya.

Praktek korupsi seakan menjadi penyakit menular yang tidak ditakuti seperti halnya flu burung. Adakalanya disebabkan karena pemenuhan kebutuhan seperti yang dilakukan oleh pegawai rendahan, tapi ada juga yang karena pengaruh budaya materialistis menumpuk kekayaan seperti koruptor-koruptor dari kalangan pejabat tinggi yang kehidupannya sudah lebih dari "mewah". Karena adanya pemerataan korupsi maka tidak salah kalau orang mengatakan bahwa korupsi sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Artinya pokok permasalahan dari korupsi adalah bagaimana pola pikir masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi ? Apakah dilatarbelakangi budaya materi dengan menumpuk kekayaan atau secukupnya sesuai kebutuhan dan bila berlebih akan disalurkan bagi yang membutuhkan sebagaimana ajaran agama dan etika moral.

PENUTUP
Dari permasalhan diatas korupsi, kolusi dan nepotisme refleksi dari ketidaktertiban sosial  berarti bicara bagaimana pola tingkah laku, peresapan ajaran agama, moralitas dan hal-hal lain yang mempengaruhi mental seseorang. Begitu pula halnya dengan kolusi dan nepotisme yang akar permasalahannya terletak pada kekalahan dari idealisme sosial yang berisi nilai-nilai yang dapat menciptakan keteraturan dalam masyarakat. Kolusi dan nepotisme telah menjadi kebiasaan dalam struktural masyarakat kita. Hal ini bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Pekerjaan merupakan barang yang mahal saat ini. Tapi untuk sebagian orang yang melewati jalan belakang ini sangatlah mudah. Misalnya cukup dengan membayar sejumlah uang dalam jumlah besar atau dengan membawa surat sakti dari "orang kuat" atau melobi keluarga dekat yang berada dalam struktur lapangan kerja yang diinginkan. Bila ini diimbangi dengan kualitas yang bagus tidak masalah, walaupun rasa keadilan tetap masih ternodai. Tapi kalau kualitasnya jelek, ini sama saja dengan menempatkan orang yang bukan ahlinya yang kelak justru akan menambah pada kehancuran. Parahnya hal ini seakan telah menjadi prosedural bukan saja diinstitusi swasta tapi juga di pemerintahan.
Oleh : SUBAR jmp

Kamis, 22 September 2011




Halobro ada beberapa ne jurus rayuan maut buat wanita berdasarkan jurusan kuliah mereka, Hmm…,  Semoga berkenan di hati pasangan agan-agan
1.      Rayuan Maut Jurusan Perminyakan: Kalo aku jadi SPBU, pasti tiap hari ada tulisan ‘CINTA HABIS’ soalnya kamu telah memborong semua cintaku.
2.      Rayuan Maut Jurusan Sistem Informasi: Kayanya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yg keluar selalu Times New “Romance”.
3.      Rayuan Maut Jurusan Teknik Informatika: Ketika virus yang bernama CINTA.exe menyerang hatiku yang membuatku teringat selalu padamu.
4.      Rayuan Maut Jurusan Teknik Elektro: Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku.
5.      Rayuan Maut Jurusan Geofisika: perlu banyak alat untuk tahu apa isi bumi, tapi tak perlu banyak alat untukmu mengetahui isi hatiku
6.      Rayuan Maut Jurusan Kedokteran: tanpa membedah isi hatimu pun, aku tahu kamu mencintaiku
7.      Rayuan Maut Jurusan Teknik Lingkungan: Senyummu bagaikan global warming, yang mampu mencairkan isi hatiku.
8.      Rayuan Maut Jurusan Seni Rupa: Kau warnai duniaku dengan cinta dan kasih sayang.
9.      Rayuan Maut Jurusan Seni Musik: aku dan kamu bagaikan nada-nada yang bila berkumpul akan membentuk suatu harmoni
10.  Rayuan Maut Jurusan Keperawatan: Mencintaimu bagaikan diare, tak dapat ditahan lagi.
11.  Rayuan Maut Jurusan Farmasi: Sampai sekarang, aku belum menemukan obat untuk menyembuhkan hatiku yang kecanduan cintamu
12.  Rayuan Maut Jurusan Kimia: Kau bagaikan alkohol yang memabukkan dan membiusku bagai eter
13.  Rayuan Maut Jurusan Kepolisian: aku nggak akan tilang kamu meski kamu parkir di hatiku dan otakku setiap saat
14.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Metalurgi: cintaku padamu tak kalah membara dibandingkan api dalam tanur
15.  Rayuan Maut Jurusan Hukum: salah apa aku hingga aku terpenjara dalam cintaku kepadamu
16.  Rayuan Maut Jurusan Manajemen: kalo aku jadi George R. Terry aku akan mengganti fungsi manajemen dari P.O.A.C menjadi L.O.V.E karena aku selalu teringat wajahmu.
17.  Rayuan Maut Jurusan Pertanian: Entah sejak kapan kau tanamkan bibit cinta ini di hatiku
18.  Rayuan Maut Jurusan Perikanan: Kamu abis mancing ya? hebat kan aku tau soalnya di kail kamu ada hati aku tuh nyangkut
19.  Rayuan Maut Jurusan Tata Boga: Kalo teh dikasih gula kan jadi Teh Manis, coba kalo Teh dikasih kamu, pasti jadi Teh Cantik.
20.  Rayuan Maut Jurusan Arkeologi: Aku mau masuk Rayuan Maut Jurusan Arkeologi biar bisa terus menggali dimana letak cinta kamu
21.  Rayuan Maut Jurusan Matematika: Hidupku tanpamu bagaikan cos90=0. Kau dan aku adalah sin90=1 dan selalu bersamamu adalah tan90 = tak terhingga.
22.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Pertambangan: kecantikanmu bagaikan intan permata yang berkilau dengan indahnya
23.  Rayuan Maut Jurusan Psikologi: Percuma aku masuk Rayuan Maut Jurusan psikologi, karena aku masih tergila-gila kepadamu
24.  Rayuan Maut Jurusan Akuntansi: Tanpamu aku tidak sempurna, bagaikan neraca lajur yang belum disesuaikan.
25.  Rayuan Maut Jurusan Cinematografi: andaikan kisah cinta ini kujadikan film, pasti banyak yang iri karena aku bisa mendapatkanmu.
Rayuan Maut Jurusan Fotografi: Boleh minta foto kamu? Soalnya aku mau nunjukin ke semua orang bahwa malaikat itu ada.
26.  Rayuan Maut Jurusan Hubungan Internasional: Aku ga perlu jauh-jauh ke Perancis buat nemuin kamu, kamu kan udah jadi Princess di hatiku.
27.  Rayuan Maut Jurusan Agama: Lupa agama? Neraka! Lupa orang tua? Durhaka! Lupa sesama? Biasa! Tapi lupa ama kamu? Mana bisa!
28.  Rayuan Maut Jurusan Fisika: Menurut Einstein, energi adalah massa dikali kuadrat kecepatan cahaya. Menurut Britannica, energi adalah suatu kapasitas untuk melakukan kerja. Menurut aku,energi adalah kamu…
29.  Rayuan Maut Jurusan Perpajakan: Kalo kamu menjadi fiskus, akan selalu kulebihbayarkan pajakku agar kau terus datang dan memeriksaku
30.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Kimia: Cintaku padamu bagaikan CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor) dengan pemanasan steam langsung dan steady state. selalu panas membara, teraduk-aduk di dalam hatiku.
31.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Sipil: Jembatan dibangun untuk menghubungkan dua daratan, tapi cintaku dibangunkan untuk menghubungkan dua hati. Hatiku dan hatimu.
32.  Rayuan Maut Jurusan Bioteknologi: Aku tidak tahu mengapa, sepertinya kultur cinta mu ini tumbuh selalu dalam fase eksponensial di media hatiku.
33.  Rayuan Maut Jurusan astronomi: Gravitasi yang terdapat pada hati kita, kunamakan itu cinta.
34.  Rayuan Maut Jurusan meteorologi: Tak perlu aku takut hari terus hujan atau dingin bersalju, karena kamulah matahari jiwaku yang senantiasa bersinar.
Rayuan Maut Jurusan Psikologi: Pak Dosen bilang, Love itu terdiri dari Passion, Commitment, dan Intimacy… Tapi buatku tambah satu: KAMU.
35.  Rayuan Maut Jurusan Seni: Kamulah lukisan terindah dalam hidupku yg selalu ku gores dan kuwarnai di setiap detik waktuku…
Rayuan Maut Jurusan Teknik Sipil: Hidupku tanpamu bagai bangunan tanpa kolom yang akan membuat hidupku runtuh.
36.  Rayuan Maut Jurusan Kimia: Senyawa Hydrocarbons di dunia ini masih kurang lengkap untuk membuatku “alive”, hanya “cintamu” yang mampu menghidupkan aku.
37.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Industri: I’m not the first, but I will be the best for you
38.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Industri: Because love is timefull like a money
39.  Rayuan Maut Jurusan Kedokteran: naksir kamu tuh kayak kanker stadium 4… sekali kena, susaaaahhh banget sembuhnya
40.  Rayuan Maut Jurusan Filsafat : Cinta??? aku tak bisa memikirkannya, karena hanya kamu dipikiranku.
41.  Rayuan Maut Jurusan asuransi kesehatan: cinta mu memberikan perlindungan seperti polis asuransi.
42.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Geologi : Cintamu bagaikan erupsi merapi, apa yang dilaluinya membekas didalam hatiku
43.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Oseanografi : Cintaku bagaikan gelombang pasang surutnya air laut, ketika aku bersamamu kenaikan tingkat air seperti ditarik oleh gravitasi bulan nan cantik yaitu kamu.
44.  Rayuan Maut Jurusan Komunikasi: Aku tau semua definisi komunikasi. IP aku 4. Tapi satu yang aku ga bisa, mendefinisikan kata-kata cinta yang kamu ucapkan. Itu lebih rumit daripada definisi komunikasi menurut Theodore M. Newcomb. Tapi kamu selalu membuat aku mengerti setiap definisi, Sayang..
45.  Rayuan Maut Jurusan Bisnis : Kalau hatiku toko, kamulah pelanggan yang membuatnya bangkrut karena semua isinya kuberi gratis untukmu
Rayuan Maut Jurusan Teknik Mesin : Hatiku dalam mencintaimu adalah mesin yang tak pernah mati untuk bekerja.
46.  Rayuan Maut Jurusan Farmasi : Tidak akan ada ramuan atau obat yang dapat menghentikan cintaku padamu, karena cintaku adalah ramuan tidak terlihat yang bersifat kekal.
47.  Rayuan Maut Jurusan Sastra : seorang Kahlil Gibran pun pasti bingung untuk mendeskripsikan perasaanku padamu. terlalu dalam, merasuk kalbu, dan memabukkan.
48.  Rayuan Maut Jurusan Penerbangan : Radar hatiku selalu bisa melacak dimana kamu berada
49.  Rayuan Maut Jurusan Matematika : mencintai kamu itu seperti limit tak hingga. mencintai tanpa batas
50.  Rayuan Maut Jurusan Penjas: mencintaimu itu kayak olahraga. Bikin sehat, kuat, bugar, dan senang sepanjang waktu.
51.  Rayuan Maut Jurusan Geofisika: ribuan bahkan jutaan gelombang seismik ku amati, namun hanya gelombang cinta dari mu yang menarik perhatian.
52.  Rayuan Maut Jurusan komunikasi: ada aksioma komunikasi yang menyatakan “We Cannot Not Communicate” dan ada juga aksioma dari hatiku yang menyatakan “We Cannot Not Love each other”
53.  Rayuan Maut Jurusan politik: Orang-orang bisa saja menggulingkanku dari kekuasaan, tapi mereka tidak bisa menggulingkan perasaanku padamu.
54.  Rayuan Maut Jurusan Akuntansi: Cinta itu aneh, ibarat aktiva tak berwujud/intangible asstes yang gak bisa di amortisasi, gak bisa di susutkan n gak bisa berkurang karena kerugian.
55.  Rayuan Maut Jurusan Kesehatan Masyarakat : Aku rasa, setiap orang yang melihat kamu akan kebal dari semua penyakit karena vitamin Cinta yang kamu berikan.
56.  Rayuan Maut Jurusan Sejarah: Seandainya sekarang adalah tanggal 28 Oktober 1928, aku akan ubah naskah Sumpah Pemuda menjadi Sumpah Aku Cinta Kamu.
57.  Rayuan Maut Jurusan Biologi: Apabila kita DNA, aku tidak mau ada enzim polimerase, agar kita tidak akan terpisahkan.
58.  Rayuan Maut Jurusan Ekonomi: Cintaku padamu bagaikan pertumbuhan ekonomi China, selalu meningkat!
59.  Rayuan Maut Jurusan Planologi: Jika seluruh badanku di-peta-kan, maka hatiku adalah Kawasan Budidaya Monokultur
60.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Fisika : Setiap ku mendekatimu,hatiku bergetar lebih dahsyat dari getaran turbin yang membangkitkan arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.
61.  Rayuan Maut Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika : Jika aku dapat mengukur seberapa luas dan besar cintaku yang dapat aku petakan, akan kuberikan pemetaan seakurat mungkin agar koordinat cintaku sampai tepat dihatimu (dari Bapatile )
62.  Rayuan Maut Jurusan Meteorologi : Aku dapat memprakirakan cuaca yang datang hari esok, minggu depan, atau pun tahun depan. Tapi aku tak dapat memprakirakan kapan aku bisa bertemu denganmu lagi
63.  Rayuan Maut Jurusan sastra jepang : alasan kenapa aku masuk sastra Jepang adalah hanya untuk melihat dirimu yang bersemi bagaikan buka sakura yang sedang bermekaran
64.  Rayuan Maut Jurusan Sastra: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T V W X Y Z. oops! I Miss U..
65.  Rayuan Maut Jurusan Geografi: Jika hatiku adalah kompas, maka kamu adalah arah Utara. Hatiku yang akan selalu mengarah kepadamu.
66.  Rayuan Maut Jurusan Statistika: Kalau kamu tanya berapa banyak frekuensi kamu datang ke pikiranku, jujur.. cuma sekali. Soalnya gak pernah pergi lagi sih..
67.  Rayuan Maut Jurusan Arsitektur: Aku rasa sebentar lagi ruangan ini akan bertambah sempit. Karena bunga-bunga cintaku padamu mulai tumbuh memenuhi sudut ruang ini.
68.  Rayuan Maut Jurusan Telekomunikasi (Transmisi): HP udah dimatiin, tapi tetap diusir dari pesawat, katanya sinyal cintaku ke kamu ganggu sistem komunikasi.
69.  Rayuan Maut Jurusan Arsitektur: Kamu adalah point of interest dimataku yang mengisi void dijiwaku dan menggetarkan façade relung hatiku.
70.  Rayuan Maut Jurusan Manajemen: Walaupun aku dituntut untuk selalu bisa mengatur waktu,tetapi aku tidak bisa mengatur waktu aku yang selalu ingin bertemu dengan kamu..
Gimana bro siapapun wanita yang terkena jurus-jurus diatas dipastikan akan hmm apa ya! Udah deh pokoknya kalau agan2 punya rayuan maut yang lebih maut daripada malaikan kematian silahkan di share….